Cirebon (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, menangkap 33 pengedar narkotika dan obat terlarang atau persediaan farmasi tanpa izin, selama periode Maret hingga Mei 2023.
"Kami menangkap 33 orang tersangka sebagai pengedar narkotika dan sediaan farmasi tanpa izin," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman di Cirebon, Selasa.
Menurutnya 33 tersangka tersebut ditangkap dalam kurun waktu tiga bulan yaitu dari awal Maret sampai dengan bulan Mei 2023.
Arif mengatakan untuk kasus yang diungkap yaitu sebanyak 29 kasus peredaran gelap narkotika di wilayah hukum Polresta Cirebon.
Kasus-kasus tersebut, lanjut Arif, merupakan kasus peredaran gelap narkotika jenis sabu-sabu, ganja kering, dan kasus peredaran obat keras terbatas atau sediaan farmasi tanpa izin dengan tersangka berinisial SY, AG, MT, EAS, AH, AS, MAB, FH, DN, ML, RL, DR, NNP, HLS, AZ, SW, GS, WD, RS, BS, LM, TM, IM, RE, KD, AS, RA, WP, SG, SD, KE, DO, dan NS.
"Untuk kasus yang berhasil diungkap yaitu sebanyak 29 kasus, dan tersangka yang paling terbanyak yaitu pengedar obat keras terbatas dengan jumlah 22 orang, sementara ganja kering satu orang dan 10 lainnya terbukti mengedarkan sabu-sabu," tuturnya.
Arif menambahkan jumlah barang bukti yang berhasil disita di antaranya 23,67 gram sabu-sabu, 848,13 gram ganja kering, dan 15.393 butir obat keras terbatas yang terdiri dari 4.277 butir Dextro, 5.592 butir Trihexiphenidyl, serta 5.524 butir Tramadol.
Seluruh tersangka dan barang bukti juga telah diamankan ke Mapolresta Cirebon untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kasus-kasus itu diungkap di wilayah Babakan, Gebang, Talun, Susukanlebak, Astanajapura, Klangenan, Gegesik, Dukupuntang, Weru, Arjawinangun, Kaliwedi, Pabuaran, Plumbon, dan Panguragan.
Polresta Cirebon menangkap 33 pengedar narkotika dan obat terlarang
Selasa, 30 Mei 2023 17:14 WIB