Pemerintah Kota Bandung meminta masyarakat setempat mempercayakan urusan keamanan pada aparat berwajib, sehingga sangat tidak perlu membawa senjata tajam (sajam) untuk keamanan diri di jalanan kota kembang.
"Jangan lah, itu saya pikir satu pemikiran yang tidak tepat. Percayakan saja pada aparat keamanan, percayakan pada jajaran kepolisian," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Kamis.
Baca juga: Polrestabes buru geng motor yang meresahkan warga Kota Bandung
Lebih lanjut, Ema juga meminta masyarakat untuk mendoakan dan mendukung aparat berwajib dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan di Kota Bandung.
Terlebih, ditegaskannya, bahwa bermain hakim sendiri merupakan hal yang salah untuk dilakukan.
"Mudah-mudahan aparat kita pun dengan dukungan masyarakat, ada Linmas juga, semoga keamanan Kota Bandung lebih baik. Saya juga tidak suka dan tak mendukung dengan gaya kekerasan dan bermain hukum sendiri, itu hal yang salah," ucap Ema menambahkan.
Sebelumnya diketahui, dalam dua pekan terakhir kejahatan di Kota Bandung menarik perhatian terutama dari aksi kejahatan geng motor di mana tercatat ada tiga aksi kriminal yang diduga kuat dilakukan geng motor.
Pada Kamis (18/5), geng motor melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI beserta istrinya di jalan raya yang berada di kawasan Gegerkalong Hilir, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Polisi menduga geng motor yang melakukan aksi itu berjumlah empat orang.
Dari aksi kejahatan jalanan itu, anggota TNI tersebut mengalami luka-luka hingga sempat dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan istrinya yang juga menjadi korban itu mengalami luka memar ringan.
Selanjutnya aksi kriminal oleh geng motor itu juga terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (21/5), tepatnya di sekitar Apartemen Panoramic. Akibatnya, pemuda berinisial AN (22) menjadi korban atas aksi pengeroyokan itu.
"Jangan lah, itu saya pikir satu pemikiran yang tidak tepat. Percayakan saja pada aparat keamanan, percayakan pada jajaran kepolisian," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Kamis.
Baca juga: Polrestabes buru geng motor yang meresahkan warga Kota Bandung
Lebih lanjut, Ema juga meminta masyarakat untuk mendoakan dan mendukung aparat berwajib dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan di Kota Bandung.
Terlebih, ditegaskannya, bahwa bermain hakim sendiri merupakan hal yang salah untuk dilakukan.
"Mudah-mudahan aparat kita pun dengan dukungan masyarakat, ada Linmas juga, semoga keamanan Kota Bandung lebih baik. Saya juga tidak suka dan tak mendukung dengan gaya kekerasan dan bermain hukum sendiri, itu hal yang salah," ucap Ema menambahkan.
Sebelumnya diketahui, dalam dua pekan terakhir kejahatan di Kota Bandung menarik perhatian terutama dari aksi kejahatan geng motor di mana tercatat ada tiga aksi kriminal yang diduga kuat dilakukan geng motor.
Pada Kamis (18/5), geng motor melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI beserta istrinya di jalan raya yang berada di kawasan Gegerkalong Hilir, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Polisi menduga geng motor yang melakukan aksi itu berjumlah empat orang.
Dari aksi kejahatan jalanan itu, anggota TNI tersebut mengalami luka-luka hingga sempat dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan istrinya yang juga menjadi korban itu mengalami luka memar ringan.
Selanjutnya aksi kriminal oleh geng motor itu juga terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (21/5), tepatnya di sekitar Apartemen Panoramic. Akibatnya, pemuda berinisial AN (22) menjadi korban atas aksi pengeroyokan itu.