Jumlah ini sudah melampaui target dan capaian dari pendapatan tahun 2022.
Data tersebut mencerminkan hal positif karena pada awal tahun pihaknya menargetkan realisasi pendapatan pada triwulan I 2023 hanya sebesar Rp6,93 triliun.
Namun, pada realisasinya, jumlah pendapatan di kuartal pertama 2023 telah jauh melampaui target.
Salah satu faktor yang membuat realisasi pendapatan melampaui target ada di sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Menurut Dedi Taufik, pendapatan dari sektor ini mencapai Rp2,23 triliun. Jumlah ini naik Rp213 miliar dari tahun sebelumnya.
Selain dari sektor pajak kendaraan, realisasi pendapatan juga didapat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah mencapai Rp4,91 triliun, pendapatan transfer Rp2,74 triliun, serta lain-lain dari Pendapatan yang Sah di angka Rp1,79 triliun.
Dedi mengungkapkan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) jadi pendapatan dengan persentase paling tinggi yakni di angka 32,79 persen.
Sedangkan persentase terkecil didapat dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, yaitu 0,01 persen.
Hal ini kata dia disebabkan RUPS BUMD Jabar baru berlangsung bulan April ini.
“Momentumnya sedang baik, mudah-mudahan hal ini terus tetap terjaga. Kami tentu akan berupaya bisa mencapai target yang ditetapkan pada 2023 yang totalnya mencapai Rp34,15 triliun,” kata Dedi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jabar-Ditjen Pajak kerja sama tingkatkan penerimaan PPh