Makassar (ANTARA) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Luwu Timur, Sulsel melakukan Benchmarking atau studi tiru inovasi penurunan stunting di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Ketua Rombongan TPPS Lutim sekaligus Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Hj Puspawati Husler, melalui keterangan yang diterima di Makassar, Rabu mengatakan Kabupaten Sumedang berhasil menurunkan prevalensi stunting di bawah target nasional dan memiliki inovasi SIMPATI yang digagas bertahap dari tahun 2019.
Kabupaten Sumedang bahkan berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan yang sebelumnya 32,2 persen turun tajam sebesar 8,2 persen pada tahun 2022, hanya dengan memanfaatkan teknologi digital. Aplikasi yang digunakan adalah Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (Simpati) E-Health.
Dia menuturkan, aplikasi ini memiliki fitur update data pertumbuhan bayi dan balita se-Sumedang, dan aplikasi ini juga diadopsi oleh Kementerian Kesehatan RI yang selanjutnya akan dipakai di seluruh Indonesia.
Adapun TPPS Kabupaten Luwu Timur terdiri dari Bapelitbangda, DP2KB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kominfo-SP, Dinas Sosial dan P3A, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perkimtan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Selain Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, studi tiru ini juga diikuti Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel, Wakil Bupati Toraja Utara, Wakil Bupati Maros, perwakilan Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Wajo, dan Gowa melakukan Benchmarking di Kabupaten Sumedang.
Lutim Sulsel studi tiru inovasi penurunan stunting di Sumedang Jabar
Kamis, 18 Mei 2023 9:30 WIB