Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 6.000 orang sejak beberapa tahun terakhir, sehingga untuk menutupi kebutuhan pihak sekolah masih mengandalkan tenaga honorer.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim di Cianjur Selasa, mengatakan setiap tahun sedikitnya 400 orang guru PNS pensiun, sehingga kekurangan guru terus bertambah dan hanya bisa ditutupi dengan guru honorer.
Baca juga: Puluhan calon PPPK Cianjur ditangguhkan penempatannya, ini alasannya
"Jumlah guru SD dan SMP di Cianjur sekitar 8.000 orang sedangkan kebutuhan mencapai 14.000 orang guru setiap tahunnya, namun jumlah guru PNS terus berkurang karena setiap tahun banyak juga yang pensiun," katanya.
Kekurangan guru berstatus PNS yang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir, diperparah dengan tidak adanya pengangkatan PNS bidang pendidikan yang baru, sehingga kekurangan guru terutama di wilayah selatan hanya mengandalkan guru honorer.
Namun pada tahun 2021-2022 kekurangan guru mulai terisi dengan pengangkatan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) sebanyak 3.143 orang dan ditambah 743 orang tahun 2024 karena sudah lolos seleksi namun kuota tahun 2023 sudah habis.