Jakarta (ANTARA) -
Menurut Sandi, kemenangan-kemenangannya didapat dengan skor-skor yang tipis sehingga ia berpendapat bahwa persaingan cabang olahraga karate di Asia Tenggara cukup merata.
Pada keikutsertaan pertamanya di SEA Games 2017 ia mendapatkan dua medali perunggu, kemudian pada SEA Games 2019 meraih medali perunggu, dan pada SEA Games Vietnam, pria yang berdinas di Batalyon Zeni Konstruksi 14 itu merebut medali perak.
"Target saya juga Asian Games, karena ini Asian Games saya kedua, target saya emas. Harapan saya sebagai atlet, jelas kita dapat 'training camp', dapat try out, minimal ke Eropa ataupun ke Amerika, ke Ukraina, atau ke Turki," ucap pria kelahiran Bandung, 24 Desember 1995.
Di tengah kesibukan menjalankan peran sebagai anggota TNI AD dan karateka nasional, Sandi mensyukuri ia mendapatkan dukungan penuh dari institusi tempatnya bekerja, yang selalu menyokong penuh dari level Panglima TNI sampai Komandan Kompi. Ia pun menyatakan mampu menyeimbangkan kehidupan sebagai anggota TNI AD serta sebagai karateka yang dituntut berprestasi.
"Untuk Indonesia, untuk NKRI. Apapun itu. Jiwa raga ini saya persembahkan," tegas bapak satu anak itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sandi sebut taktik dan strategi jadi kunci menangi medali emas karate