Bandung (ANTARA) -
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil berbicara tentang penggunaan Toponimi sebagai alat bantu mempercepat penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur, pada forum The 4th Meeting 2023 United Nations Group of Experts Geographical Name (UNGEGN) di New York, Amerika Serikat.
Ridwan Kamil, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, menuturkan pihaknya mewakili Divisi Asia Tenggara berbicara pada Sesi 3 dengan tema "Strengthening Relationship, Links and Connections in Geographical Names Standardization and Sustainable Development and Pandemic Recovery".
Baca juga: Gubernur paparkan Visi Jabar di Forum Dunia di Los Angeles
Pada forum itu ia mempresentasikan paparan berjudul "Toponym Usage in Response to the Earthquake Disaster in Cianjur Regency". Toponimi merujuk pada ilmu bahasa yang membahas tentang asal usul penamaan tempat, wilayah, atau bagian lain dari rupa bumi.
Pada kesempatan itu Ridwan Kamil mengatakan pemerintah provinsi (pemprov) berperan penting dalam penamaan rupa bumi menggunakan toponimi. Menurutnya. penyusunan standar penamaan merupakan tugas besar yang harus didukung stakeholders politik dan budaya.
"Tahun lalu provinsi kami dianugerahi oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai provinsi terprogresif dalam menciptakan big data toponimi dengan pedoman internasional yang menargetkan 5 juta data digital," ujarnya.
Proyek toponimi telah membantu Pemprov Jabar dalam melestarikan banyak tradisi oral dalam mengembalikan kearifan lokal, cerita rakyat, serta sejarah.
"Tantangan terbesar adalah transformasi dari manual ke digital. Kami berhasil menjawab tantangan itu dengan mengkoordinasi 27 kabupaten/kota untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama," kata Ridwan Kamil.
Informasi yang dimiliki di Jabar melalui toponimi, lanjutnya, digunakan untuk manajemen lahan yang lebih baik, membuat pengembangan dan perencanaan perdesaan yang lebih baik, serta melindungi sumber daya alam.
Tahun lalu, kata Ridwan Kamil, proyek toponimi digunakan sebagai alat bantu Pemprov Jabar merespons gempa Cianjur. "Selama itu, sebagai Gubernur saya mencoba untuk melakukan assesmen mendalam atas kerusakan yang ditimbulkan gempa, lalu mencari sumber daya untuk melakukan evakuasi penyelamatan dengan cepat," katanya.