Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengharapkan masyarakat Bandung, khususnya yang berada di Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, untuk berempati terkait pengoperasian kembali eks TPA Cicabe sebagai pembuangan akhir sampah Kota Bandung.
Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa hal itu dibutuhkan karena saat ini Bandung terbilang dalam keadaan darurat sampah, akibat kendala operasional di TPA Sarimukti, Bandung Barat, karenanya ia mengharapkan masyarakat dapat memaklumi dan bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan sampah ini.
"Kami ingin masyarakat sama-sama empati dalam kondisi ini terkait dengan aktivasi eks TPA Cicabe. Kalau ada lahan lebih silahkan selesaikan di rumah tangga masing masing karena sedang darurat," kata Ema Sumarna di Bandung, Selasa.
Pemkot Bandung, kata Ema, berupaya berkoordinasi dan berkolaborasi dengan daerah lain agar masalah sampah di Kota Bandung terselesaikan.
Karena itu, ia menegaskan bahwa pengoperasian eks TPA Cicabe adalah sementara agar tidak ada penumpukan yang berlebihan di TPS, sambil menunggu TPA Sarimukti normal.
"Ini sementara. Kalau sudah normal dikembalikan, ya, dibersihkan lagi. Saya sadar tidak ada masyarakat satu pun yang ingin didatangi sampah. Kami bertanggung jawab. Kami sadar ini tugas pemerintah. Tapi kami tidak bisa bergerak sendiri dan perlu dukungan masyarakat," ucapnya.
Nantinya, kata Ema, tidak semua sampah di TPS di Bandung akan dikirim ke Cicabe, melainkan diprioritaskan sampah dari TPS di Bandung Timur, sementara dari daerah lainnya tetap ke TPA Sarimukti."Ini nanti kita prioritaskan ke Cicabe yang radiusnya dekat sana. Kalau yang di barat kita tetap ke Sarimukti," ucapnya.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa warga merasa pemberitahuan soal reaktivasi eks TPA Cicabe terlalu mendadak.
Lahan eks TPA Cicabe memiliki luas sekitar 3,9 hektar. Lahan tersebut dapat menampung ratusan ton sampah, sehingga untuk sementara bisa menyelesaikan penumpukan sampah di sejumlah TPS di Kota Bandung.
Pada lahan yang akan dijadikan TPA darurat bakal digali 20 lubang dengan ukuran 5 meter x 5 meter dengan kedalaman enam meter.