Jakarta (ANTARA) - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani mengatakan keputusan PDI Perjuangan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden dapat meningkatkan elektabilitas partai tersebut pada kelompok pemilih kritis.
"Keputusan PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar sebagai (bakal) capres tampaknya berdampak positif terhadap PDI Perjuangan. Setelah mengalami tren yang menurun, elektabilitas PDI Perjuangan di kelompok pemilih kritis menguat pasca-pencalonan Ganjar," kata Deni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hasil survei SMRC menunjukkan dukungan kepada PDI Perjuangan di kalangan pemilih kritis usai menetapkan Ganjar sebagai bakal capres cenderung naik dari 16,1 persen pada survei 18-19 April 2023 menjadi 19 persen pada survei 25-28 April 2023.
Deni menjelaskan bahwa "pemilih kritis" adalah pemilih yang memiliki akses ke berbagai sumber informasi sosial-politik secara lebih baik, karena mereka memiliki telepon sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita sosial-politik.
"Pemilih kritis umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen," ujarnya.
Survei nasional tersebut dilakukan SMRC terhadap responden yang memiliki hak pilih dan telepon genggam sebagai indikator pemilih kritis. Sampel survei itu dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) dengan responden sebanyak 1.021 orang.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SMRC sebut pencalonan Ganjar tingkatkan elektabilitas PDI Perjuangan