Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan naiknya kasus positif COVID-19 sampai ada yang meninggal selama libur Lebaran kebanyakan menginfeksi warga yang belum divaksinasi, dan belum vaksinasi COVID-19 lengkap.
"Hampir 80 persen kasus-kasus positif COVID-19 pada mereka yang sama sekali belum divaksinasi atau baru satu kali divaksinasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut Asep Surachman di Garut, Selasa.
Baca juga: Bupati Garut ingatkan warganya waspadai penularan COVID-19
Ia menuturkan Dinkes Kabupaten Garut mencatat selama sepekan terakhir ada 80 kasus positif COVID-19, dari kasus itu dilaporkan sebanyak 4 kasus meninggal dunia.
Pasien COVID-19 yang meninggal dunia itu, kata dia, karena ada sakit bawaan atau komorbid pada pasien, terutama pasien lanjut usia, dan ada yang belum divaksinasi.
"Dalam sepekan ini empat kasus meninggal terjadi pada mereka yang memiliki komorbid, terutama pada usia lansia," katanya.
Ia menyampaikan temuan kasus selama sepekan ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, dan tercatat sejak Januari sampai April 2023 jumlah kasus COVID-19 sebanyak 300 orang, dan 19 orang di antaranya meninggal dunia.
"Kemarin yang meninggal dunia di pekan ini empat orang, atau secara kumulatif 19 orang pada Januari sampai April yakni mereka yang memiliki komorbid, terutama lansia," katanya.
Ia menambahkan mereka yang terjangkit COVID-19, tidak hanya karena belum mendapatkan vaksinasi COVID-19, tapi karena disebabkan tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker saat melakukan aktivitas dan berinteraksi dengan orang.