Menurut dia, mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan karena menganggap wabah COVID-19 sudah tidak ada, padahal masih perlu diwaspadai penularannya dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Paling banyak meningkat pada usia produktif 20 sampai 40 tahun yang positif," katanya.
Baca juga: Dinkes Garut: Wabah COVID-19 terkendali saat libur Lebaran
Ia menambahkan tingginya kasus positif COVID-19 di Garut dikarenakan tingginya mobilisasi orang dari berbagai kota besar ke Garut saat musim libur Lebaran, sehingga mempercepat penularan COVID-19 di daerah.
Menurut dia, peningkatan kasus tersebut diprediksi masih akan terjadi hingga Juni 2023, untuk itu jajarannya sudah siap melakukan penanganan medis dan pencegahannya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang menunjukkan gejala COVID-19.
"Kita melakukan upaya jangan sampai ini melonjak terus, diprediksi sampai dengan Juni akan terjadi peningkatan, dan turun kembali," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Garut sebut kasus COVID-19 banyak serang yang belum divaksinasi
Dinkes Garut sebut COVID-19 banyak infeksi pasien yang belum divaksinasi
Selasa, 2 Mei 2023 18:37 WIB