Cirebon (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Cirebon Kota, Jawa Barat, memberlakukan rekayasa lalu lintas di jalur arteri, terutama yang mengarah ke kota, karena adanya penerapan satu arah di jalan tol.
"Kami berlakukan rekayasa lalu lintas di jalur arteri karena adanya penerapan satu arah di jalan tol," kata Kasatlantas Polres Cirebon Kota AKP Triyono Raharja di Cirebon, Selasa.
Setelah diberlakukan sistem satu arah di jalan tol, kata Triyono, kendaraan yang dari arah Jawa Tengah ke Jakarta semua masuk ke jalur arteri sehingga menimbulkan kepadatan.
Apalagi, lanjut Triyono, ketika memasuki Kota Cirebon, banyak persimpangan jalan dan membuat kendaraan melambat.
Untuk itu, pihaknya langsung memberlakukan sistem buka tutup jalur arteri yang mengarah ke Kota Cirebon jalur by pass. Kendaraan dari arah Jawa Tengah ketika masuk di pertigaan pegambiran, diarahkan ke jalur Karangampel, Indramayu, atau pantura lama.
"Namun, ketika jalur by pass sudah tidak begitu menumpuk, dibuka kembali," tuturnya.
Menurut dia, ketika tidak diberlakukan rekayasa lalu lintas seperti itu, akan menambah beban jalan dan dapat menimbulkan kepadatan.Ia mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan polres tetangga untuk melakukan rekayasa lalu lintas tersebut agar jalur arteri pantura dari dua arah bisa terus bergerak.
ANTARA melaporkan pada hari Selasa (18/4) sekitar pukul 19.00 WIB kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju ke Jakarta di arteri Kota Cirebon padat.
Untuk kecepatan berkisar 20—40 kilometer per jam. Namun, banyaknya persimpangan membuat kendaraan harus saling menunggu.
Ia mengaku mengalah dengan cara mundur dari Partai Demokrat. Pasalnya, Kang AW dan Anton berniat maju di kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 untuk DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) yang sama, Kabupaten Bogor.
Kang AW khawatir, jika memaksakan tetap maju ke DPR RI dari Partai Demokrat dan mengalahkan suara Anton Suratto, malah akan melestarikan perseteruannya dengan Anton.
Ia otomatis melepas jabatannya dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, setelah memutuskan keluar dari partai.