Jakarta (ANTARA) - Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Kamis (6/4) ini menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dikutip dari situs BMKG di Jakarta, Kamis, terdapat potensi hujan lebat dengan intensitas lebih dari 50 milimeter (mm) per hari diprakirakan terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sementara itu, wilayah dengan potensi hujan disertai kilat, yakni Aceh, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat.
Sedangkan potensi angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Maluku Utara.
Plt. Deputi Bidang Klimatologi, BMKG, Dodo Gunawan mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan mewaspadai adanya perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba saat musim pancaroba.
"Pada musim pancaroba atau peralihan seperti saat ini, diimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan mewaspadai adanya perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba," ujarnya.
Dampak angin kencangSebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, telah menurunkan pasukan penanggulangan bencana untuk membersihkan sisa-sisa reruntuhan rumah dan pohon tumbang akibat angin puting beliung.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Selasa, mengatakan sebanyak 155 rumah rusak akibat hujan lebat yang disertai angin puting beliung di sembilan desa, Kecamatan Bojong, Purwakarta, pada Minggu (2/4).
"Kita menerjunkan seluruh personel BPBD, Dinsos dengan Tagananya, Kesra untuk Rutilahunya, serta relawan, untuk bersama-sama dengan warga membantu para korban bencana angin puting beliung. Bantuan sembako juga kita sertakan," katanya.
Selain itu jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan para pihak terkait lainnya juga mendirikan posko-posko bantuan untuk para korban bencana di desa yang terdampak, termasuk membuka dapur umum.
Menurut dia, pasukan dan peralatan siaga darurat bencana hidrometeorologi diturunkan sebagai bagian dari mitigasi bencana yang memiliki sejumlah tujuan, diantaranya ialah untuk mengenali resiko, penyadaran resiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya. Arti mitigasi adalah upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai bencana terjadi.
"Kami telah melakukan assesment, dibantu dengan TNI dan Polri serta kepala desa," katanya.
Untuk sementara ini diketahui terdapat 155 rumah yang terdampak dengan klasifikasi rusak ringan, sedang, dan berat.
Angin puting beliung yang mengakibatkan ratusan rumah rusak itu terjadi di sembilan desa, Kecamatan Bojong, seperti Desa Sindangpanon, Desa Bojong Barat, Desa Cibingbin, Desa Pangkalan, Desa Cikeris, Desa Cipendeuy, Desa Sukamanah dan Desa Bojong Timur.
Pemkab telah membangun posko di setiap kantor desa yang terdampak di Kecamatan Bojong guna mendata dan memantau langsung kondisi masyarakat terdampak angin puting beliung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sejumlah wilayah berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang