Masjid Istiqlal siap menyelenggarakan Shalat Tarawih perdana 1444 H dan menampung jamaah tanpa pembatasan seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Kita tidak membatasi. Pemerintah juga mengumumkan kita bisa menggunakan masjid dengan space yang tanpa batas," kata Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar dalam konferensi pers di Masjid Istiqlal di Jakarta, Rabu.
Meskipun hasil dari sidang isbat belum ditetapkan pemerintah, Nasaruddin menyatakan bahwa Masjid Istiqlal siap untuk menerima para jamaah mengadakan Shalat Tarawih.
"Kita akan menunggu pengumuman sidang isbat, tapi patut kita duga dengan ketinggian 6,5 derajat, hilal itu sudah dapat di rukyat. dua koma sekian saja bisa di rukyat apalagi 6,5 derajat. Kemungkinan besok sudah puasa, maka Istiqlal siap untuk jamaah tarawih pertama" katanya.
Nasaruddin mengatakan bahwa Masjid Istiqlal memiliki kapasitas 250 ribu jamaah, namun untuk sementara hanya 150 ribu yang dapat digunakan sambil melihat situasi dan kondisi ke depan.
"Kapasitas masjid 250 ribu. Tahun ini kita akan berusaha membuka 150 ribu, sisanya yang 100 ribu di selasar belum akan kita gunakan, tapi jika kondisi memungkinkan nanti akan kita gunakan bahkan hingga ke lantai lima," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sejumlah fasilitas juga sudah siap digunakan para jamaah, seperti tempat wudhu untuk laki-laki dan perempuan, tempat penitipan barang, juga Al-Qur'an.
Selain itu, faktor keamanan juga menjadi hal yang diperhatikan dalam penyelenggaraan Shalat Tarawih. Berdasarkan pantauan Antara, terdapat beberapa alat pendeteksi logam (metal detector) yang disiagakan di pintu-pintu masuk masjid.
Selain itu, Nasaruddin mengatakan bahwa Masjid Istiqlal dilengkapi dengan 146 CCTV yang tersebar di berbagai lokasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masjid Istiqlal gelar Tarawih Ramadhan 1444 H tanpa pembatasan