Ia sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar hanya dapat mengikuti kebijakan pemerintah untuk mendukung program pembangunan jalan tol tersebut.
Namun, ia berharap jika nanti disiapkan lahan relokasi sebaiknya berada di tempat yang mudah aksesnya oleh siswa.
"Syaratnya tempatnya strategis lagi, sekolah ini kan mudah dijangkau oleh angkutan umum, kalau di tempat lain agak susah, terutama akses jalan, dan keinginan ada pengganti lebih luas lagi," katanya.
Ia menyampaikan luas lahan sekolah SMA Negeri 8 Garut saat ini hampir 1 hektare yang sudah berdiri sejak tahun 1990 dengan jumlah siswa saat ini sebanyak 860 siswa.
Selama ini, kata dia, SMA Negeri 8 Garut belum berani membangun bangunan sekolah baru untuk menunjang kegiatan belajar maupun memperbaiki kondisi bangunan yang ada karena khawatir setelah selesai dibangun justru dihancurkan untuk pembangunan jalan tol.
"Kami jadi bingung, jadi enggak ada kepastian itu, sekolah lain berupaya dapat bantuan fisik, kita terkendala masalah jalan tol, takut dibongkar lagi," katanya.