Adapun menurutnya BPD seperti Bank BJB, tetap perlu melakukan digitalisasi yang menawarkan banyak keuntungan.
“Dengan digitalisasi, transformasi digital, ini bisa meningkatkan transaksi perbankan kita. Tapi transformasi digital tidak hanya terkait aplikasi digital saja, tapi juga bagaimana mengubah pola pikir kita,” ucapnya.
Laba
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi dalam paparan Analyst Meeting Full Year 2022 di Bandung, Senin, menuturkan Bank BJB mencatatkan kinerja solid di berbagai sektor bisnis.
Baca juga: Bank BJB Mesra solusi atasi rentenir di Medan, sebut Gubernur Jawa Barat
Ia menyebutkan Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit bermasalah terjaga pada posisi 1,16 persen dengan coverage ratio pada posisi 124,3 persen.
Yuddy mengatakan kinerja bisnis Bank BJB didorong melalui penguasaan pasar yang kuat sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi COVID-19.
Ia mengungkapkan manajemen melakukan pengelolaan likuiditas secara terukur sehingga tekanan terhadap biaya dana dapat lebih terkendali.
“Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk memperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” kata Yuddy.
Ia menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, Bank BJB terus tumbuh positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan setelah pandemi COVID-19.
Menurut Yuddy, kinerja solid Bank BJB juga berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022.
Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, membuat kinerja Bank BJB terus tumbuh positif sepanjang 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bank BJB akan luncurkan Digi versi baru di kuartal III 2023