"Lokasi pengungsian tersebar di delapan titik," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana BPBD DKI Muhammad Ridwan di Jakarta, Sabtu.
BPBD DKI mencatat sebaran lokasi pengungsian berdasarkan data sementara hingga Sabtu pukul 07.00 WIB. Yakni di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara sebanyak 132 jiwa.
Kemudian di Masjid As Sholihin sebanyak 63 jiwa, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan (79), Gedung Golkar Walang (258), Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Energi Jakarta Utara (74).
Selanjutnya di Masjid Al Muhajirin (60), Masjid Al Kuroma (63) dan RPTRA Rasella sebanyak 356 jiwa.
Kebakaran melanda pipa penerimaan BBM di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.10 WIB.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan memadamkan "si jago merah" didukung 30 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, petugas dari PLN, PMI, AGD Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Tagana Dinas Sosial, Polsek, Koramil hingga relawan.
Kobaran api berhasil dipadamkan pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.20 WIB.
Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD DKI tercatat 17 korban tewas, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang. Para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis di antaranya RSUD Koja, RS Tugu, RS Mulyasari, RS Pelabuhan dan RS Firdaus.
Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan bantuan kemanusiaan dan pemulihan trauma kepada pengungsi korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, di Markas PMI Jakarta Utara, Sabtu pagi.
"Kami mulai sekitar pukul 10.00 WIB untuk pemulihan trauma anak-anak. Kami siapkan alat peraga untuk permainan interaktif supaya menghilangkan kegelisahan anak-anak," ujar Ketua PMI Jakarta Utara Rijal kepada wartawan di Jakarta Utara, Sabtu dinihari.
Untuk bantuan kemanusiaan, kata Rijal, pihaknya sudah mendata jumlah anak-anak dan balita yang sebelumnya dinyatakan hilang yang saat ini sudah ditemukan keluarganya.
Data pukul 04.17 WIB, jumlah pengungsi di area Markas PMI Jakarta Utara sebanyak 87 Kepala Keluarga (KK) atau 332 jiwa yang terdiri dari dewasa 163 jiwa, anak-anak 108 jiwa, lansia 23 jiwa dan balita 38 jiwa.
Rizal berharap dengan bantuan kemanusiaan dan pemulihan trauma, anak-anak bisa kembali ceria dan kepada pengungsi dewasa bisa sedikit mengurangi dampak psikologis kebakaran yang melanda lingkungan mereka.
Saat ini, sudah ada tenda tempat berteduh bagi keluarga korban kebakaran yang berdiri di area Markas PMI di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, sebanyak empat unit, dengan kapasitas satu tenda dapat mencapai 500 orang.
PMI juga menyiapkan makanan dan minuman bagi pengungsi dewasa dan relawan yang bertugas. Sebanyak 500 porsi disiapkan untuk satu kali makan.
Adapun menu yang disiapkan antara lain untuk sarapan ada bubur kacang hijau, roti tawar dan teh manis. Untuk menu makan siang adalah nasi putih dengan lauk ayam goreng, tahu/tempe dan sayur lalapan segar.
"Bantuan kami langsung bagikan, misalnya, tadi ada yang bawa selimut, langsung kami bagikan, enggak di gudang lagi," kata Rijal.
Berikut rangkuman kegiatan penanganan yang sudah dilakukan oleh PMI Jakarta Utara untuk kebakaran di Koja, Jakarta Utara, sampai waktu ini:
1. Membuat shelter penampungan pengungsi
2. Melakukan evakuasi korban dengan empat unit mobil
3. Mengerahkan pelayanan ambulans empat unit
4. Menerima bantuan logistik dari masyarakat, di antaranya selimut, matras dan popok bayi.
5. Memberikan pelayanan kesehatan
6. Menyediakan konsumsi makanan dan minuman
7. Mendata korban yang terdampak mengungsi
8. Menghubungkan keluarga terpisah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 1.085 warga mengungsi akibat kebakaran pipa Pertamina