Bandung (ANTARA) - Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami menyebut minyak yang terbakar saat terjadinya kebakaran pipa Pertamina di lokasi proyek keretan cepat di Kota Cimahi berjenis Pertamina Dex.
"Di beberapa pipa itu sebenarnya ada beberapa sekat, diperkirakan kemarin yang itu Premium, tapi pas dicek lagi itu Pertamina Dex," kata Dewi di lokasi kejadian, Rabu.
Namun ia belum bisa memastikan berapa liter yang terbakar akibat kejadian tersebut. Menurutnya pihak Pertamina baru bisa menghitung kerugian tersebut setelah proses penyelidikan dari kepolisian selesai.
Meski stok minyak berkurang akibat kejadian tersebut, ia memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Bandung masih tetap aman. Dia menyebut Pertamina masih memiliki terminal BBM penyangga di sejumlah daerah untuk membantu distribusi agar tetap normal.
"Ada di Balongan ada juga di Cikampek, nanti dari Cikampek bisa bantu wilayah Purwakarta, ada juga dari Tasik untuk Bandung Selatan dan sebagainya," kata dia.
Atas insiden tersebut, menurutnya pihaknya selalu berkordinasi dengan sejumlah pihak terkait peta jalur pipa minyak. Namun untuk kegiatan pemasangan tiang proyek kereta cepat tersebut, menurutnya kordinasi tidak berjalan baik.
"Setiap kontraktor jika mau melakukan pembangunan di manapun tentunya harus ada izin AMDAL, izin pembangunan dan izin lainnya. Itu Pemerintah daerah tentunya sudah memiliki peta lokasi (pipa minyak)," katanya.
Untuk menetralisir lokasi dari minyak yang mudah terbakar, pihaknya juga telah menurunkan sejumlah truk penyedot minyak. Namun ia juga masih belum bisa memastikan berapa liter minyak yang terselamatkan.
"Kami belum bisa menghitung karena belum selesai. Dari pagi itu yang kita lakukan di luar area barang bukti. yang bisa kita ambil ya kita ambil," katanya.
Sebelumnya, seorang petugas operator alat berat yang merupakan WNA bernama Li Xuangfeng dikabarkan tewas akibat kebakaran pipa minyak sejak pukul 14.00 WIB, Selasa (22/10) di lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi menduga petugas yang tewas tersebut mengoperasikan alat berat dengan menancapkan benda keras yang mengenai pipa minyak milik Pertamina. Menurutnya hal tersebut diduga menjadi penyebab timbulnya kebakaran.
Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan setelah sekitar tiga jam setelah petugas kebakaran berupaya melakukan pemadaman. Api tersebut mulai padam pada 17.25 WIB setelah ada mobil pemadam dari Pertamina yang menyemprotkan cairan khusus kebakaran akibat minyak.
Baca juga: Pertamina sterilisasi lokasi dengan sedot minyak sisa kebakaran
Baca juga: Puslabfor Polri olah TKP kebakaran pipa minyak di Cimahi