Melbourne (ANTARA) - Harga minyak tergelincir di awal perdagangan Asia pada Rabu pagi, memperpanjang penurunan lebih dari satu dolar AS per barel di sesi sebelumnya, karena data industri menunjukkan lonjakan persediaan minyak mentah AS yang jauh lebih besar dari perkiraan.
Minyak mentah berjangka Brent kehilangan 20 sen, menjadi diperdagangkan di 85,38 dolar AS per barel pada pukul 01.11 GMT. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 19 sen menjadi diperdagangkan di 78,87 dolar AS per barel.
Persediaan minyak mentah AS naik sekitar 10,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Februari, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (14/2/2023).
Kenaikan itu jauh lebih besar dari kenaikan 1,2 juta barel yang diperkirakan oleh sembilan analis yang disurvei oleh Reuters, berpotensi menunjukkan penurunan permintaan bahan bakar.
Stok bensin naik sekitar 846.000 barel, sementara stok sulingan naik sekitar 1,7 juta barel, menurut sumber, yang berbicara tanpa menyebut nama.