Menurut dia kegiatan itu memberikan kontribusi yang positif dalam menekan kenaikan harga yang tidak wajar di masyarakat Kabupaten Ciamis.
Selain itu, lanjut dia, operasi pasar murah juga sebagai upaya menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir dan turun langsung untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan bagi masyarakat di Ciamis, maupun nanti di daerah lainnya.
"Kegiatan operasi pasar ini juga merupakan bagian dari program stabilisasi pasokan dan harga pangan yang akan dilaksanakan di seluruh daerah dan sepanjang 2023," katanya.
Terkait perkembangan harga pangan strategis di wilayah Priangan Timur saat ini, berdasarkan data dari BPS periode Januari 2023, inflasi di Priangan Timur yang diwakili oleh Kota Tasikmalaya sebagai kota yang disurvei oleh BPS secara bulanan mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen (mtm).
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya salurkan bantuan untuk warga terdampak angin kencang
Kenaikan ini searah dengan kenaikan tingkat inflasi nasional dan Provinsi Jawa Barat pada periode tersebut yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen (mtm) dan 0,47 persen (mtm).
Sekalipun kenaikan tersebut cenderung melandai dibandingkan pada Desember 2022, namun tingkat inflasi secara tahunan di Priangan Timur masih di atas rentang target 3±1 persen yakni sebesar 6,61 persen (yoy).
Aswin menyampaikan kenaikan tersebut disinyalir merupakan dampak dari keterbatasan pasokan akibat curah hujan yang tinggi pada periode tanam di sepanjang penghujung 2022, dan diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2023.
Salah satu komoditas pertanian yang terdampak, kata dia, yakni beras, yang menjadi perhatian mengingat beras merupakan salah satu bahan pangan utama yang memiliki andil besar dalam keranjang komoditas inflasi di daerah.
Alasan BI Tasikmalaya ingatkan masyarakat belanja pangan sesuai kebutuhan
Selasa, 14 Februari 2023 20:42 WIB