Bandung (ANTARA) -
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan aplikasi penanganan stunting buatan Pemerintah Kabupaten Sumedang yang bernama Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (e-Simpati) diuji coba untuk digunakan di 50 daerah kabupaten dan kota.
Menurut Budi, 50 kabupaten dan kota yang melakukan uji coba aplikasi asal Sumedang itu merupakan daerah yang memiliki angka stunting cukup tinggi.
"Aplikasi yang dimiliki Kabupaten Sumedang ini merupakan platform digital yang terbaik dan luar biasa. Saya sudah minta izin sama Pak Bupati kemarin," kata Budi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat.
Terkait stunting di Tanah Air, menurutnya pemerintah pusat tengah dalam proses perbaikan Satu Data Indonesia. Dengan data itu, kata dia, nantinya pemerintah bisa memiliki data yang pasti.
"Termasuk di Kemenkes sendiri, kami memiliki Satu Data Kesehatan dan kita ingin memastikan data," kata dia.
Untuk itu, ia mengapresiasi aplikasi e-Simpati itu sebagai komitmen untuk penanganan stunting. Selain itu, menurutnya, aplikasi itu pun bisa bermanfaat untuk diadopsi bagi daerah lain.
"Jadi saya ingin datang dan melihat langsung apa yang dilakukan Kabupaten Sumedang dan bisa membantu terkait apa saja yang dibutuhkan Sumedang dalam penurunan angka stunting ini," kata Budi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berkeliling kabupaten/kota di Indonesia demi membagikan tip kesuksesan daerahnya dalam penanganan stunting melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kabupaten Sumedang, yang memanfaatkan platform teknologi dalam memonitor stunting," kata Presiden saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah se-Indonesia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes: Aplikasi penanganan stunting buatan Sumedang diuji di 50 kota