Sementara itu di Suriah, konvoi bantuan PBB untuk pertama kalinya memasuki daerah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak yang menjadi salah satu daerah terparah yang terdampak gempa.
Wilayah itu sebelumnya diblokade oleh pasukan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad.
Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk membangun kembali setiap rumah yang ambruk dan hancur karena gempa.
Erdogan juga mulai menerapkan hukum darurat yang terakhir kali dia terapkan setelah percobaan kudeta pada 2016.
Sebelumnya, Kedutaan Besar RI di Damaskus menyampaikan bahwa para warga negara Indonesia (WNI) di Suriah dalam keadaan aman pascagempa, dan Indonesia menyiapkan bantuan untuk dikirim ke negara tersebut.
Untuk memastikan keselamatan WNI pascagempa di Suriah pada Selasa(7/2), Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI Damaskus telah mengirimkan tim ke empat wilayah terdampak, yakni Hama, Homs, Latakia, dan Aleppo, kata KBRI Damascus dalam keterangannya pada Jumat.
Menurut KBRI, hingga Kamis (9/2) waktu setempat, belum tercatat adanya WNI yang menjadi korban.
Sebelumnya, KBRI Damaskus menyebutkan terdapat 836 orang WNI yang memiliki izin tinggal di Suriah. Para WNI yang tinggal di wilayah terdampak gempa tercatat sejumlah 116 orang. Hingga kini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban.
Sementara itu, 3 orang pekerja migran Indonesia yang berada di tempat perlindungan sementara (shelter) KBRI Damaskus di Aleppo juga dalam kondisi baik.
KBRI Damaskus saat ini terus berkomunikasi dengan Pemerintah Suriah terkait kebutuhan dan mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan. Koordinasi intensif juga dilakukan Kementerian Luar Negeri RI dengan pihak Kedutaan Besar Suriah di Jakarta.
Bagi para WNI dan keluarganya yang membutuhkan informasi lebih lanjut, KBRI Damaskus dapat dihubungi pada nomor hotline (+963) 9544 44810.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jumlah korban gempa Turki-Suriah lewati korban gempa Jepang 2011
Jumlah korban gempa Turki-Suriah lewati korban gempa Jepang 2011
Jumat, 10 Februari 2023 13:17 WIB