Kolaborasi juga diperlukan untuk mempercepat capaian Indeks Pembangunan Manusia baik tingkat pendidikan, literasi, kesehatan maupun daya beli, dan juga penyediaan infrastruktur teknologi. Kolaborasi di tingkat domestik dan global perlu ditingkatkan.
Selanjutnya, kolaborasi juga penting untuk mengakselerasi industrialisasi yang berdaya saing dan berkelanjutan.
"Hal-hal yang sifatnya ke depan pendidikan, riset dan pengembangan, inovasi itu kebutuhan anak muda sekarang untuk mereka hidup di 2045 ini mohon diberikan perhatian yang cukup baik disertai dukungan modal sosial," ujarnya.
Sementara itu Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pihaknya sedang merevisi Visi Indonesia 2045.
"Visi 2045 yang kita susun 2016-2017 ini akan kita revisi dan tata ulang. Oleh sebab itu, di tahun inilah kita akan menyusun kembali visi Indonesia 2045," kata Amalia dalam diskusi The Future is now: Collaborative action to achieve Indonesia Vision 2045 yang dipantau virtual di Jakarta, Kamis.
Amalia menuturkan hasil revisi visi Indonesia 2045 akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang kemudian akan ditetapkan melalui undang-undang.
Baca juga: Sri Mulyani: RUU P2SK fondasi penting capai Visi Indonesia 2045
"Legal basisnya akan ada bukan sekadar visi dan mimpi tapi ini menjadi ikatan kita bersama semua tidak hanya untuk pemerintah tapi untuk seluruh masyarakat Indonesia bahwa inilah visi Indonesia kita bersama," ujarnya.