Antarajawabarat.com,12/4 - Ratusan sopir truk di Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan kelangkaan solar bersubsidi karena menghambat kegiatan mereka.
Seorang sopir truk angkutan barang dengan tujuan Cirebon-Jakarta, Tarno, di Cirebon, Jumat, mengatakan perjalanannya dari Cirebon menuju Jakarta terhambat karena harus antre cukup lama di SPBU untuk mendapatkan solar bersubsidi.
Barang angkutannya, katanya, mestinya sudah tiba di Jakarta, akan tetapi saat ini terbengkalai karena kendaraannya kesulitan mendapatkan solar bersubsidi.
Ia mengatakan ongkos angkut barang dari Cirebon menuju Jakarta relatif rendah karena persaingan usaha ekspedisi cukup ketat. Jika harus membeli solar nonsubsidi akan membuat biaya perjalanan membengkak, tidak sebanding dengan uang saku dari pemilik truk tersebut.
Seorang sopir truk lainnya, Hasyim, mengatakan pengiriman barang dengan tujuan Jakarta terpaksa terbengkalai karena kendaraannya hingga saat ini belum mendapatkan solar.
Selama dua minggu terakhir, katanya, ratusan sopir truk di pantura mengeluh karena kesulitan mendapatkan solar bersubsidi.
"Untungnya barang yang saya bawa, tahan lama," katanya.
Ratusan truk angkutan barang mengantre di SPBU sepanjang jalur utama Kabupaten Cirebon akibat kesulitan mendapatkan solar bersubsidi.
Seorang petugas salah satu SPBU di Cirebon Kirman mengatakan ketersediaan solar di sejumlah SPBU di Jalur Pantura Cirebon Utara mengalami kelangkaan akibat pasokan dari Pertamina yang berkurang.
Pasokan solar dari Pertamina yang sebelumnya 16.000 kiloliter, katanya, saat ini turun menjadi 8.000 kiloliter per hari.
"Sehingga kekurangan karena permintaan solar di jalur pantura cukup tinggi," katanya. ***3***
Enjang S
RATUSAN SOPIR TRUK KELUHKAN KELANGKAAN SOLAR
Jumat, 12 April 2013 8:00 WIB