Bandung, Jabar (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar) memastikan stok beras di wilayahnya aman di tengah kabar tentang kenaikan harga komoditas pangan pokok tersebut di sejumlah daerah.
"Harga beras saya nilai sejauh ini aman, adapun harga naik, saya kira tidak terlalu signifikan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan pada acara Pemaparan Program Kerja Disperindag Jawa Barat Tahun 2023 di Kota Bandung, Jabar, Kamis.
Iendra mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga terus memastikan supaya daya beli masyarakat terhadap beras dan kebutuhan pokok lainnya masih dalam batas normal.
Menurut dia, harga beras di sejumlah pasar di kota dan kabupaten di Jabar masih dalam batas wajar dan sebaliknya, yang dikeluhkan adalah kurangnya pembeli yang belum bisa menyamai jumlah pembeli pada 2019.
Sebagai contoh, saat pihaknya melakukan pemantauan di sejumlah pasar di Cirebon pada Rabu (25/1/2023) dan dipastikan harga beras masih normal.
"Kemarin, di Kabupaten Cirebon di acara Sarling dengan Pak Gubernur Jabar di Pasar Pasalaran, di sana, beras aman-aman saja," kata dia.
"Namun intinya untuk ketersediaan dan harga bahan pokok secara umum kami pantau setiap dua hari sekali, bahkan tiap hari juga aja di berapa perwakilan pasar, ketersediaan secara umum adalah aman," lanjut Iendra.
Terlebih untuk beras, katanya, di Jawa Barat sudah surplus satu juta ton per tahun dan sesuai data yang dimilikinya pun, harga kebutuhan pokok di awal tahun ini cenderung normal."Kalau yang dikeluhkan masih kurangnya warga yang berbelanja ke pasar. Dinamika selalu ada ya, tergantung suplainya yang pertama dan kedua, permainan di tengahnya. Namun yang jelas, para APPSI atau para pedagang pasar itu mengeluhkan penjualan atau pembelian ini belum sebanyak pada tahun 2019," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika terjadi kenaikan, harga beras diperkirakan akan kembali stabil karena jumlah pembeli yang belum normal seperti 2019.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meninjau Pasar Pasalaran di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, dalam rangkaian agenda Siaran Keliling (Sarling) Jabar.
Hal ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo saat Rakornas Forkopimda se-Indonesia di Sentul, Bogor, Jabar, beberapa waktu lalu.
"Instruksi dari Presiden kepada kepala daerah adalah mengendalikan inflasi. Kabupaten Cirebon inflasinya di angka 4,8 persen," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Pasar Pasalaran, Kabupaten Cirebon, pada Rabu (25/1/2023).
"Jadi, Cirebon saya apresiasi, salah satunya adalah Pak Bupati harus rajin ke pasar melihat (harga) apa yang naik dan mencarikan solusi," lanjutnya.
Gubernur Jabar mengungkapkan, guna menurunkan inflasi, Pemda Kabupaten Cirebon bisa melakukan subsidi anggaran transportasi barang."Karena ada anggaran tidak terduga boleh menyubsidi transportasi barang, kalau bisa menurunkan harga," katanya.
Saat Ridwan Kamil memantau harga bahan pokok di Pasar Pasalaran terdapat beberapa yang naik, di antaranya bawang merah dan buah-buahan impor.
"Saya monitor di Pasar Pasalaran, yang naik itu bawang merah, kemudian buah-buahan impor. Lain-lain stabil, bahkan daging ayam lagi turun, biasanya di atas Rp30.000 per kilogram sekarang Rp26.000," katanya.