Bandung, Jabar (ANTARA) - BUMD Pemprov Jawa Barat (Jabar), PT Agro Jabar memaparkan konsep bisnis mengelola Pusat Distribusi Provinsi di Kabupaten Purwakarta melalui platform digital yang mengintegrasikan manajemen rantai pasok dan jaringan distribusi dengan sistem otorisasi bersama Bank BJB dan PT Jamkrida.
"Pengelolaannya itu akan menggunakan model bisnis food ecosystem financing yang akan menjamin end to end bisnis pelaku dan cash to cash transaksi yang terukur serta terpercaya secara cashless, sehingga menjamin PT Agro Jabar menjalankan GCG dengan baik," kata Direktur Utama PT Agro Jabar Nurfais Almubarok dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Jabar, Kamis.
Baca juga: PT Agro Jabar dan BUMD Jakarta bangun pabrik kemasan minyak goreng
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah meresmikan Gudang Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Jabar di Kabupaten Purwakarta pada Rabu (25/1/2023).
PDP Jawa Barat ini nantinya akan menyimpan cadangan semua komoditas pangan yang jadi kebutuhan warga.
Sejalan dengan Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang fungsi Pusat Distribusi Provinsi yaitu distribusi, stabilisasi, dan kontribusi.
Nurfais mengatakan Agro Jabar saat ini sedang berjuang untuk menjadi distributor pertama (D1) untuk komoditas minyak goreng, kedelai, gula konsumsi, gula rafinasi (untuk UKM industri) dan produk-produk makanan beku berupa daging dan ikan.
Hal tersebut, katanya, dilakukan untuk mengatasi defisit kebutuhan pokok di wilayah Jawa Barat dengan harga yang kompetitif dan efisien.