Gabungan peneliti dalam negeri dan luar negeri mengusulkan adanya pembentukan Ekowisata Citarik di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebagai laboratorium hidup untuk penelitian dan dampak internasional.
Ketua Tim Sosial-Riset Citarum "Ekowisata Citarik" Reni Suwarso, Ph.D, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, menuturkan, penelitian dilakukan oleh Universitas Indonesia, Univesitas Padjadjaran dan Universitas Monash Australia dengan dana riset VESKI dari Negara Bagian Victoria, Melbourne, Australia.
Ekowisata baru ini direncanakan dibangun di Kabupaten Bandung, Kecamatan Solokan Jeruk, Desa Padamukti dan Desa Cibodas, sekitar 7 Km dari stasiun kereta api cepat Padalarang.
Ekowisata menawarkan kegiatan wisata berbasis alam di sepanjang Sungai Citarik, mendukung industri dan ekonomi masyarakat sekitar, sekaligus memperbaiki dan merawat koridor ekologi sungai, anak sungai dan oxbownya.
Reni Suwarso mengatakan, penelitian ini sudah berlangsung selama tiga tahun dan dimulai ketika tim peneliti audiensi dengan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pada bulan Desember 2019 menyerahkan hasil riset “Membangun Daerah yang sensitive air di Kota dan Kabupaten Bogor (2017-2019)” yang didanai oleh AIC (Australia - Indonesia Center).
Setelah satu tahun meneliti, penelitian terpaksa dibekukan sementara karena pandemi COVID-19, namun demikian para peneliti tetap bekerja di balik komputer (desktop research).
Setelah situasi memungkinkan, para peneliti segera turun lapangan bertemu dengan beragam pemangku kepentingan yang terkait, dilakukan secara luring maupun daring.