Dengan hadirnya Masjid Al Jabbar, kata Benny, Jawa Barat memiliki destinasi wisata religi dan bersejarah yang bisa dikunjungi wisatawan untuk mengisi waktu.
Masjid ini merupakan masjid megah bergaya kontemporer yang dibangun di atas lahan seluas 25 hektare yang dilengkapi banyak fasilitas yang akan menjadikan masjid di kawasan Bandung Timur ini sebagai pusat edukasi Islam, wisata religi dan ruang interaksi publik representatif warga Jawa Barat bahkan ASEAN.
Dia mengatakan pengembangan objek wisata religi memiliki kekuatan penggerak perekonomian yang luas, tidak semata-mata terkait dengan peningkatan kunjungan wisatawan.
Baca juga: Ridwan Kamil targetkan Masjid Al Jabbar di Bandung bisa dipakai salat pada Desember
Namun lebih pentingnya lagi adalah pengembangan pariwisata yang mampu membangun semangat kebangsaan, apresiasi terhadap kekayaan seni budaya bangsa dan toleransi antar umat beragama.
Dia menuturkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 36 juta wisatawan nusantara dan 33.000 wisatawan mancanegara pada Tahun 2022.
"Dan saat ini realisasi kunjungan wisatawan sampai dengan triwulan tiga telah mencapai 22 juta untuk wisatawan nusantara dan 1.156 untuk wisatawan mancanegara. Tentu kami berharap target ini bisa tercapai sehingga semuanya akan lebih baik lagi," kata Benny.
Dengan adanya penambahan fungsi masjid sebagai tempat wisata religi serta pusat edukasi dan rekreasi, multiplier effect untuk masyarakat juga dapat dirasakan.
"Kehidupan sekitar masjid akan menjadi lebih makmur. Masyarakat dapat menjual produk-produk ekonomi kreatif seperti suvenir, makanan dan minuman. Selain itu, juga dapat mendongkrak ekonomi masyarakat di Kawasan Bandung Timur," ujar Benny.