Erlinda memilih beberapa pelatihan yang disediakan Program Kartu Prakerja, yakni menggunakan Microsoft Excel, digital marketing dan wirausaha online.
Berbekal sertifikat yang diterimanya usai pelatihan, ia kemudian melamar untuk menjadi mitra BPS yang merupakan petugas untuk melakukan berbagai survei di lapangan.
Bukan kali pertama ia melamar menjadi mitra BPS, tapi berbeda dengan lamaran sebelumnya, kini Erlinda telah diterima untuk menjadi petugas BPS pada 2020 ketika menyertakan sertifikat dari pelatihan Program Kartu Prakerja.
Peluang bekerja
Dalam riset Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab Southeast Asia (J-PAL SEA) menunjukkan penerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 172 persen lebih untuk menggunakan sertifikat pelatihan saat mencari pekerjaan.
Riset itu juga menunjukkan bahwa peserta Kartu Prakerja juga memiliki probabilitas 18 persen lebih tinggi untuk menambah peluang mendapat pekerjaan baru. Penerima Kartu Prakerja juga memiliki probabilitas 30 persen lebih tinggi untuk meningkatkan peluang memiliki usaha.
Sementara itu, hasil penelitian Rumah Riset Presisi Indonesia menyimpulkan bahwa Program Kartu Prakerja meningkatkan kompetensi lebih tinggi 2,2 persen, meningkatkan produktivitas lebih tinggi 2,7 persen, dan meningkatkan daya saing lebih tinggi 3,8 persen.
Di samping itu, riset Presisi juga menyimpulkan Program Kartu Prakerja meningkatkan penerima manfaat untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan 49 persen lebih tinggi.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan hasil riset dari J-PAL SEA dan Presisi Indonesia itu membuktikan Program Kartu Prakerja terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, kewirausahaan, dan pendapatan para penerima Kartu Prakerja.