"Dengan adanya daftar ini, maka ketidaksesuaian tenaga kerja dengan kebutuhan industri dapat terus diperkecil ke depannya," kata Rudy.
Berdasarkan hasil laporan IndOTaSk (Indonesia’s Occupational Tasks and Skills) 2020, terdapat 51 pekerjaan dengan permintaan tinggi di Indonesia. Profesi-profesi ini dinilai banyak dibutuhkan atau penting untuk perekonomian Indonesia.
IndOTaSk merupakan studi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan data untuk kebijakan pembangunan dan pemantauan keterampilan tenaga kerja.
Berdasarkan penelitian Bank Dunia dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (Bappenas) ada lima pekerjaan penting dari 51 profesi itu, yakni software developer, desainer grafis, arsitek bangunan, marketing manager, dan analis keuangan.
Nah, untuk dapat bersaing di dunia kerja terutama mengisi dan menguasai pekerjaan dengan permintaan tinggi di Indonesia itu maka dibutuhkan keahlian dan keterampilan yang akan menjadi nilai lebih saat melamar pekerjaan.
Salah satu cara meningkatkan keahlian adalah dengan mengikuti pelatihan dan mendapatkan tambahan ilmu yang bisa didapatkan melalui Program Kartu Prakerja.
Salah seorang alumnus Program Kartu Prakerja gelombang 11, Jeklin Marvi Pongotak, menjadi salah satu contoh yang bertarung dalam pekerjaan dengan permintaan tinggi di Indonesia. Ia menerima pesanan desain grafis untuk berbagai tujuan dari pemesan.
Resmi menjadi penerima manfaat Program Kartu Prakerja, dia langsung mengambil dua jenis pelatihan, yaitu desain grafis dan pelatihan untuk mendapatkan nilai TOEFL yang memuaskan.