Sebelumnya Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau lokasi tanggul Sungai Citarum yang dikabarkan merembes di Desa Setialaksana dan Lenggahjaya, Kecamatan Cabangbungin untuk mencari solusi antisipasi terjadinya banjir.
"Laporan masyarakat menyebutkan ada rembesan yang mengakibatkan genangan air di beberapa jalan dan rumah warga sekitar tanggul kemarin. Makanya kita telusuri," katanya di Kabupaten Bekasi, Selasa.
Ia mengatakan selama ini kondisi tanggul Sungai Citarum di daerah tersebut dinilai cukup aman bahkan mampu mengalirkan air dari kawasan permukiman menuju sungai.
Hal itu dikarenakan tanggul di daerah itu telah dilengkapi pintu air dengan katup pengaman dari area luar tanggul ke dalam Sungai Citarum.
"Memang ada pintu untuk katup pengaman dari area luar tanggul ke dalam sungai. Jika kondisi sungai normal, air justru masuk dari permukiman ke sungai," katanya.
Dani menyatakan rembesan air yang terjadi diakibatkan adanya lubang di luar pintu air tanggul sehingga meski saluran pembuangan telah ditutup, air Sungai Citarum tetap bisa masuk.
"Walaupun saluran pembuangan ditutup, ternyata air tetap merembes ke bawah, berarti kita simpulkan ada lubang di luar pintu air yang merembes," ucapnya.
Pihaknya telah menindaklanjuti temuan itu dengan berkoordinasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk segera dilakukan penanganan sekaligus antisipasi mengingat musim penghujan telah datang.
"Tadi saya sudah sampaikan kepada camat dan kepala desa, warga sekitar bisa ronda setiap malam terutama untuk memeriksa tinggi air dan besaran rembesan air. Jika ada tanda-tanda bahaya, harus segera evakuasi ke tempat yang lebih aman," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 305 warga Kedungwaringin Bekasi terdampak banjir