Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) kepada para perajin kulit sebagai upaya mendorong daya saing produk kerajinan kulit kepada anggota Koperasi Kulit Artisan Indonesia di Garut, Jawa Barat.
Dalam bimtek yang dilaksanakan di Garut pada 19-21 Mei tersebut, Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian KemenKopUKM Nasrun Siagian dalam siaran persnya diterima di Jakarta, Minggu, menekankan pentingnya berkoperasi dalam upaya memenangi persaingan.
"Wadah yang tepat untuk berjamaah dalam ekonomi bisnis adalah koperasi, karena kalau sendiri-sendiri tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan besar yang sudah mapan, baik dari sisi permodalan pasar, desain, infrastruktur, peralatan mesin-mesin modern, hingga promosi," ujar Nasrun saat membuka acara tersebut, Minggu.
Sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menggenjot daya saing pelaku UKM dan koperasi khususnya bagi perajin kulit di Garut, Kemenkop UKM telah membangun rumah produksi bersama (RPB) kulit.
Dia berharap dengan adanya RPB ini, produksi tas, jaket, dompet, sepatu, dan aksesoris yang terbuat dari kulit Garut ini dapat meningkat dan dapat terus bersaing di pasar.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Artisan Indonesia Popie Darsono memberikan apresiasi kepada Kemenkop UKM yang telah memberikan fasilitasi berupa bimtek hingga dukungan dalam pembangunan RPB.
Bimtek ini menghadirkan desainer ternama asal Prancis, yaitu Cristian yang juga merupakan desainer tas Hermes.
"Kita harus dapat menampilkan dan mempromosikan Garut menjadi Parisnya Indonesia di bidang produk bahan kulit, tas, sepatu, jaket, dan berbagai aksesoris lainnya," kata Poppie.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenKopUKM beri pelatihan perajin kulit Garut tingkatkan daya saing