“Tapi sekarang yang paling krusial adalah timnasnya. Kami juga tidak mau menjadi tuan rumah tapi kalah sampai 0-7 di pertandingan pertama,” tutur mantan Presiden Inter Milan itu.
Dia menyinggung capaian Jepang dan Korea Selatan kini menjadi dua tim sepak bola Asia yang bisa menembus dominasi Eropa dan Amerika Selatan. Jepang dan Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 dan saat ini mampu menembus babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar.
Hasil itu, kata Erick, didapat karena pembinaan yang dilakukan secara kontinyu yang membutuhkan waktu 20-30 tahun.
Sementara itu di Indonesia, lanjut Erick, para pemain muda kurang diberi kesempatan berkompetisi di klub karena kalah saing dengan pemain naturalisasi.
“Jepang itu persiapan timnasnya 20-30 tahun. Artinya harus cari rekrut pemain terbaik lalu diberi kesempatan bermain di klub atau sekalian seperti di basket membuat timnas bermain di liga tetapi diisi pemain muda karena mereka harus diberi kompetisi”
“Dengan ratusan pemain sepak bola lalu bermain di kompetisi, berlatih setelah kompetisi, diberi kesempatan bermain di klub. Ini yang harus kita lakukan. Bagaimana kita mau punya timnas yang bagus, fasilitas lapangan latihan belum maksimal. Kompetisi untuk pemain muda tidak maksimal dan kebanyakan pemain naturalisasi,”
“Saya bukan tidak suka naturalisasi. Tapi jika satu klub pemain naturalisasinya banyak… kita harus saling jaga, kita harus duduk bersama klub bagaimana menerapkan strategi menempatkan pemain muda, pemain asing, dan naturalisasi,” pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick Thohir sebut PSSI harus dibongkar total
Erick Thohir sebut PSSI harus dibongkar total untuk prestasi Timnas
Minggu, 4 Desember 2022 11:12 WIB