Cianjur (ANTARA) - Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur, Jawa Barat, memprediksi tingkat kunjungan ke Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, kembali meningkat setelah pekan ketiga pasca-gempa 5.6 magnitudo karena tingkat kebutuhan meningkat menjelang akhir tahun.
Kepala UPTD Pasar Induk Pasirhayam Doni Tri Wibowo saat dihubungi Sabtu, mengatakan beberapa hari setelah gempa, tingkat kunjungan mencapai sekitar 4.000 orang dan penjualan mengalami kenaikan 3 kali lipat dibanding hari biasa, terutama pedagang yang menjual beras, telur, dan mie instan.
"Secara keseluruhan tingkat kunjungan hingga pembelian menurun setelah tiga hari pasca-gempa, memasuki hari ke-12 pasca-gempa secara kumulatif angka kunjungan ke pasar induk hanya 2.000 orang dengan perputaran uang di bawah Rp 200 juta," katanya.
Sepinya pembeli, tutur Doni, juga karena 300 orang pedang terutama pedagang sayur mayur yang tinggal di wilayah terdampak bencana tepatnya di Kecamatan Cugenang, menutup kios-nya karena menjadi korban gempa dan terpaksa mengungsi.
Sedangkan harga kebutuhan pangan setelah gempa mengguncang Cianjur termasuk sayur mayur masih normal, meski beberapa komoditi stoknya masih kurang, seperti sayur jenis daun-daunan dan cabai yang masih dijual di angka Rp50 ribu per kilogram.
Dampak gempa terhadap aktivitas perdagangan di Cianjur cukup besar terutama pada hari pertama dan kedua setelah gempa, aktifitas perdagangan lesu.
Pihaknya memperkirakan aktivitas ekonomi di pasar kembali normal pada pekan keempat karena menjelang akhir tahun dimana kebutuhan pangan meningkat.
Kunjungan ke pasar induk Cianjur diprediksi mulai meningkat pekan ketiga pascagempa
Sabtu, 3 Desember 2022 15:42 WIB