Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) menyatakan hingga Ahad (27/11), sudah mengirimkan 17 sampel DNA yang diambil dari keluarga korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, untuk diselidiki lebih lanjut ke Mabes Polri.
"Untuk pengambilan data DNA, sampai kemarin kami sudah mengirimkan data DNA untuk ante mortem, yaitu dari keluarga korban 17 sampel. Kemudian yang diambil dari jenazah sendiri ada sembilan sampel. Yaitu dari tujuh jenazah yang utuh dan dua lagi dari (kantong jenazah berisi) body part (potongan bagian tubuh)," kata Pembina Tingkat I DVI Indonesia dr Paula Lihawa.
Baca juga: Tim DVI Polri berhasil identifikasi 146 jenazah korban gempa Cianjur
Baca juga: Tim DVI Polri berhasil identifikasi 146 jenazah korban gempa Cianjur
Saat menyampaikan keterangan pers di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur, Senin, dia berharap hasil dari pemeriksaan 17 sampel DNA korban gempa Cianjur tersebut sudah bisa didapatkan.
"Kita harapkan dalam pekan ini, hasilnya akan bisa keluar, teridentifikasi, salah satu jenazah itu dengan salah satu anggota keluarga yang melapor," kata dia.
Untuk pengambilan data DNA, kata dr Paula, harus dari keluarga satu garis seperti orang tua, anak atau saudara kandung. "Itu data yang kita ambil ante mortemnya," kata dia.
Selain itu, Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polri hingga Senin telah mengidentifikasi 146 jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.