Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan mobilisasi personel dan alat berat untuk penanganan bencana gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang melanda Cianjur, Jawa Barat.
"Kita sedang mobilisasi personil dan alat berat dari lokasi terdekat (sekitar 10 km) untuk pembersihan jalan nasional dari pohon tumbang dan tanah dari longsoran tebing," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hal tersebut, lanjutnya, dimaksudkan agar lalu lintas pada jalan nasional dari Puncak - Cipanas - Cianjur kembali normal.
"Salah satu lokasi yang sudah kita terima laporannya dari lapangan adalah di Kecamatan Cugenang pada ruas jalan nasional antara Kota Cianjur ke Puncak," katanya.
Endra juga menyampaikan, untuk sementara tidak ada jalan yang putus karena kerusakan struktur, tetapi putus karena tertutup pohon yang tumbang dan longsoran tanah.
"Kita siagakan personil dan alat berat di lokasi Cugenang tersebut untuk antisipasi gempa dan longsoran susulan," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gubernur terjunkan JQR
Sementara itu Gubernur Jawa Barat (Jabar) M. Ridwan Kamil memerintahkan Tim Jabar Quick Response (JQR) untuk berangkat ke lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Senin, guna mendukung penanganan dampak bencana di daerah itu.
"Tim JQR akan melaksanakan proses pencarian, evakuasi, dan distribusi bantuan logistik di lokasi bencana," kata Manager Operasional JQR Nizar Ilyasa di Bandung, Senin.
Sebanyak tiga lokasi terdampak gempa yang akan ditangani JQR, yakni Cugenang , Warung Kondang, dan Pacet Cipanas.
Berdasarkan asesmen cepat, tiga wilayah tersebut terdampak paling parah atas gempa dan antara lain menimbulkan korban luka.
“Pada pukul 14.00 WIB, ada lima tim telah diberangkatkan ke Kabupaten Cianjur. Dan saat ini kami masih mengumpulkan data dari lapangan dengan metoda 'rapid assesment' (asesmen cepat),” ujar Nizar.
Selain Kabupaten Cianjur, katanya, dampak gempa juga terjadi Kabupaten Sukabumi dengan data yang telah masuk, yakni Kecamatan Nagrak dan Palagan.
"Untuk Kabupaten Sukabumi tengah kita verifikasi lanjut kebenarannya," katanya.
Di GOR Saparua Kota Bandung , lanjut Nizar, Tim JQR tengah memobilisasi relawan-relawan yang akan turut serta membantu penanganan bencana.
"Dampak gempa sangat besar, membutuhkan banyak relawan yang memiliki skill (keterampilan) pertolongan, yang di Bandung bisa berkumpul di GOR Saparua," katanya.
Pada Senin, pukul 13.21 WIB, Kabupaten Cianjur diguncang gempa bermagnitudo 5,6 mengakibatkan kerusakan rumah, gedung, dan sarana umum lainnya.
Pusat gempa berada di darat sehingga menyebabkan kerusakan fatal, sedangkan gempa terasa hingga Provinsi DKI dan Kota Bandung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian PUPR mobilisasi personel dan peralatan untuk gempa Cianjur
Kementerian PUPR mobilisasi personel dan peralatan untuk tangani pascagempa Cianjur
Senin, 21 November 2022 17:10 WIB