Jakarta (ANTARA) - Operator seluler Telkomsel, anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Telkom Group, mengatakan jaringan telekomunikasi Telkomsel di Cianjur, Jawa Barat sudah berangsur pulih setelah di beberapa titik terdampak gempa magnitudo 5,6.
"Saat ini secara berkala kondisi jaringan sudah berangsur pulih," kata Wakil Direktur Komunikasi Korporat Telkomsel Saki Hamsat Bramono dalam penyataan resmi kepada ANTARA, Senin.
Telkomsel mengatakan secara umum jaringan di wilayah Cianjur normal setelah bencana alam siang ini.
Telkomsel mengatakan kualitas layanan mereka terganggu di beberapa titik di Cianjur yang terdampak gempa. Menara seluler (BTS) di beberapa lokasi di Cianjur terkena pemadaman listrik.
Operator seluler itu saat ini sedang berupaya memulihkan jaringan akibat pemadaman listrik antara lain dengan mengerahkan genset cadangan bergerak.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan berupaya melakukan percepatan pemulihan jaringan akibat pemadaman listrik dengan memberdayakan mobile backup genset untuk mendukung operasional BTS yang terdampak agar pelanggan dapat menikmati kembali layanan Telkomsel dengan normal," kata Saki.
Kondisi jaringan Telkomsel untuk wilayah DKI Jakarta berjalan normal. Operator seluler itu melalui keterangan resmi juga menyampaikan ungkapan kepedulian mereka terhadap masyarakat yang terdampak gempa Cianjur.
"Telkomsel turut prihatin atas terjadinya bencana alam gempa bumi yang terjadi di wilayah Cianjur, Jawa Barat. Semoga masyarakat yang terdampak diberi ketabahan," kata Saki.
Sejumlah rumah dan bangunan di Cianjur dilaporkan rusak akibat gempa bumi.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan pusat gempa berada di wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, berkedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa dengan magnitudo 5,6 siang ini terasa hingga beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk Jakarta. BMKG juga mencatat terdapat aktivitas gempa susulan (aftershock) hingga sembilan kali, magnitudo terbesar 4,0.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi terjadi akibat aktivitas sesar Cimandiri.
Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur mencatat ada sebanyak 20 orang korban tewas akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin siang.
Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri mengatakan 20 jenazah korban itu sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Menurutnya seluruh korban tewas karena tertimpa bangunan.
"Saat ini juga penanganan masih dilakukan, adapun titik terparah yakni di Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Cianjur," kata Fikri di Cianjur, Jawa Barat.
Di samping itu, menurutnya petugas gabungan kini masih berupaya mengevakuasi sejumlah korban yang diduga tertimpa bangunan di empat rumah.
Adapun menurut Fikri ada gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 16.23 WIB yang guncangannya cukup keras seperti gempa pertama.
Sebelumnya, gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dampak dari gempa itu pun menimbulkan kerusakan di sejumlah bangunan yang ada di Kabupaten Cianjur. Foto-foto dan video kerusakan bangunan warga pun tersebar di media sosial.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jaringan Telkomsel di Cianjur berangsur pulih setelah terdampak gempa