Gempa dengan magnitudo 5,6 siang ini terasa hingga beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk Jakarta. BMKG juga mencatat terdapat aktivitas gempa susulan (aftershock) hingga sembilan kali, magnitudo terbesar 4,0.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi terjadi akibat aktivitas sesar Cimandiri.
Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur mencatat ada sebanyak 20 orang korban tewas akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin siang.
Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri mengatakan 20 jenazah korban itu sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Menurutnya seluruh korban tewas karena tertimpa bangunan.
"Saat ini juga penanganan masih dilakukan, adapun titik terparah yakni di Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Cianjur," kata Fikri di Cianjur, Jawa Barat.
Di samping itu, menurutnya petugas gabungan kini masih berupaya mengevakuasi sejumlah korban yang diduga tertimpa bangunan di empat rumah.
Adapun menurut Fikri ada gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 16.23 WIB yang guncangannya cukup keras seperti gempa pertama.
Sebelumnya, gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dampak dari gempa itu pun menimbulkan kerusakan di sejumlah bangunan yang ada di Kabupaten Cianjur. Foto-foto dan video kerusakan bangunan warga pun tersebar di media sosial.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jaringan Telkomsel di Cianjur berangsur pulih setelah terdampak gempa