Bangga, itulah satu kata yang terlontar dari Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil, saat tokoh asal Provinsi Jawa Barat, yakni KH Ahmad Sanusi, ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Pemerintah Pusat.
Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh dari berbagai daerah yang telah berjasa bagi bangsa dan negara, satu di antaranya KH Ahmad Sanusi. Penyerahan penghargaan dalam rangka Hari Pahlawan tahun 2022 tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 7 November 2022.
Ridwan Kamil turut mendampingi keluarga almarhum KH Ahmad Sanusi pada penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta.
Ridwan Kamil turut mendampingi keluarga almarhum KH Ahmad Sanusi pada penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta.
Ada alasan kuat yang melandasi keikutsertaan orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat pada acara penganugerahan KH Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional, karena Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, masih memiliki hubungan kerabat dengan keluarga besar ulama asal Kabupaten Sukabumi.
Ridwan Kamil menceritakan, ada tantenya yang menikah dengan putra dari KH Ahmad Sanusi. Sehingga ada hubungan "bebesanan" antara kakek Ridwan Kamil dengan KH Ahmad Sanusi, yakni tante atau bibinya menikah dengan putra KH Ahmad Sanusi.
Ridwan Kamil mengenal KH Ahmad Sanusi dari sejarah sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan pendiri organisasi Persatuan Umat Islam atau PUI.
KH Ahmad Sanusi adalah tokoh Islam yang turut memperjuangkan lahirnya dasar negara Pancasila, khususnya saat terjadi konflik pada penentuan sila pertama. Lewat perannya kala itu, perdebatan mengenai ideologi negara yang terbagi menjadi negara Islam dan negara sekuler dapat mencapai jalan tengah dengan lahirnya ideologi Pancasila.
KH Ahmad Sanusi adalah tokoh Islam yang turut memperjuangkan lahirnya dasar negara Pancasila, khususnya saat terjadi konflik pada penentuan sila pertama. Lewat perannya kala itu, perdebatan mengenai ideologi negara yang terbagi menjadi negara Islam dan negara sekuler dapat mencapai jalan tengah dengan lahirnya ideologi Pancasila.