Satu anak warga Kota Bandung yang mengalami gangguan ginjal akut sudah sembuh sehingga sekarang sudah tidak ada pasien gangguan ginjal akut yang menjalani perawatan, kata pejabat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Ira Dewi mengatakan bahwa rumah sakit di wilayah Kota Bandung sempat menangani 13 pasien anak dengan gangguan ginjal akut, tetapi hanya satu anak yang tercatat sebagai warga Kota Bandung.
Baca juga: Kasus gagal ginjal akut turun drastis, sebut Menkes
"Tidak ada yang dalam perawatan, karena yang satu itu kasus di bulan Agustus, dan sekarang anaknya sudah sehat," kata Ira di Bandung, Rabu.
Dia mengimbau warga memantau kondisi kesehatan anak, termasuk mengecek kemungkinan anak mengalami gejala gangguan ginjal seperti air seninya semakin sedikit atau susah buang air kecil, diare, muntah, serta demam selama tiga sampai lima hari.
Selain itu, dia mengingatkan warga untuk cermat dalam menggunakan obat sirop, tidak menggunakan produk-produk obat sirop yang menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengandung cemaran bahan kimia berbahaya.
Baca juga: Bareskrim Polri dan BPOM tingkatkan status kasus gagal ginjal akut ke tahap penyidikan
Apabila anak mengalami gangguan kesehatan, dia menganjurkan para orang tua segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat atau berkonsultasi ke dokter.
"Bawa langsung ke fasilitas kesehatan terdekat, biar nanti petugas yang mendiagnosa apakah anak ini menderita gagal ginjal akut atau bukan," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Ira Dewi mengatakan bahwa rumah sakit di wilayah Kota Bandung sempat menangani 13 pasien anak dengan gangguan ginjal akut, tetapi hanya satu anak yang tercatat sebagai warga Kota Bandung.
Baca juga: Kasus gagal ginjal akut turun drastis, sebut Menkes
"Tidak ada yang dalam perawatan, karena yang satu itu kasus di bulan Agustus, dan sekarang anaknya sudah sehat," kata Ira di Bandung, Rabu.
Dia mengimbau warga memantau kondisi kesehatan anak, termasuk mengecek kemungkinan anak mengalami gejala gangguan ginjal seperti air seninya semakin sedikit atau susah buang air kecil, diare, muntah, serta demam selama tiga sampai lima hari.
Selain itu, dia mengingatkan warga untuk cermat dalam menggunakan obat sirop, tidak menggunakan produk-produk obat sirop yang menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengandung cemaran bahan kimia berbahaya.
Baca juga: Bareskrim Polri dan BPOM tingkatkan status kasus gagal ginjal akut ke tahap penyidikan
Apabila anak mengalami gangguan kesehatan, dia menganjurkan para orang tua segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat atau berkonsultasi ke dokter.
"Bawa langsung ke fasilitas kesehatan terdekat, biar nanti petugas yang mendiagnosa apakah anak ini menderita gagal ginjal akut atau bukan," katanya.