Bandung (ANTARA) -
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Provinsi Jawa Barat Tubagus Raditya Indrajaya, meminta kepada pekerja untuk meningkatkan kemampuannya, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah ancaman resesi global.
"Makanya kita berharap dari pekerja harus bisa menaikkan kemampuannya, karena kita tidak bisa menghalangi sebuah perubahan zaman yang sangat cepat," kata Raditya Indrajaya, seusai acara Business Gathering dan Penandatanganan MoU dengan Financial Center Incorporated Sdn Bhd (Labuan IBFC Inc) Malaysia, di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin.
Dia mengatakan pengusaha di sektor industri padat karya saat ini sudah banyak yang menggunakan atau memanfaatkan teknologi dalam menjalankan operasional perusahaannya, seperti penggunaan mesin canggih yang meminimalkan peran manusia.
Baca juga: Kadin Jabar fasilitasi ekspor 57 ton porang dari petani Bandung ke China
Penggunaan teknologi dalam operasional perusahaan, yang meminimalkan sentuhan langsung dari tangan manusia berdampak pada PHK pegawai di sebuah perusahaan.
"Sehingga tidak bisa dipungkiri dan kebetulan banyak yang bicara soal resesi 2023. Jadi ini sebagai landasan atau alasan kita, memang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi disrupsi perubahan yang sangat besar," kata dia.
Kadin Jawa Barat, kata dia, juga mendorong pemerintah untuk bisa mengalokasikan anggaran yang digunakan untuk mengupgrade kualitas sumber daya manusia (SDM).
Langkah tersebut, kata dia, telah dilakukan oleh Bangladesh dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang positif di negara tersebut.
"Karena Bangladesh berhasil menaikkan SDM nya dan dikirim ke luar negeri, seperti Abu Dhabi, Saudi Arabia, Malaysia, Singapura. Itu banyak sekali menggunakan SDM dari Bangladesh. Jadi marilah kita mengupgrade diri kita dan kita bisa bicara kepemerintahan untuk menyalurkan kita," kata dia.
Sementara itu, pada acara penandatanaganan MoU dengan Labuan International Business and Financial Center Incorporated Sdn Bhd (Labuan IBFC Inc) Malaysia, Raditya Indrajaya mengatakan MoU ini untuk memasifkan perdagangan di antara Indonesia dan Malaysia.