ANTARAJAWABARAT.com, 9/12 - Pesanan kain tenun "gedogan junti" khas daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, semakin berkurang.
Sunarih, perajin tenun gedogan junti di Desa Junti kebon, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, kepada wartawan di Indramayu, Minggu, mengatakan, pesanan kain tenun khas Indramayu semakin berkurang.
Kain tenun Pantura Indramayu tersebut, kata dia, kini kurang diminati oleh generasi muda, sehingga sejumlah perajin berhenti produksi akibat sulitnya memasarkan hasil kerajinan tangan mereka.
Padahal kreasi tenun gedongan khas Juntiyuat Indramayu memiliki keunggulan tersendiri, selain itu pengerjaan dengan manual butuh waktu hingga empat hari untuk satu lembar kain tenun tersebut.
"harga jual kain tenun gedongan khas Juntiyuat kini dijual Rp 100 ribu per kain, pesanan paling hanya melayani kalangan tertentu,"katanya.
Sementara itu Kardiman, salah seorang warga Indramayu mengaku, kurangnya perhatian dan promosi menyebabkan kain tenun gedongan Junti semakin ditinggalkan konsumen, padahal tidak semua daerah memilik potensi seperti tenunan Indramayu.
"Butuh pengembangan dan pengenalan kembali terhadap hasil karya lokal, supaya perajin tetap bertahan, kini mereka terancam gulung tikar akibat sepi pesanan,"katanya.
Enjang Solihin