Nico menyebutkan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Hingga Minggu pagi, sekitar 180 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Malang. Selain korban meninggal dunia, tercatat sebanyak 13 unit kendaraan mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40.000 penonton, tidak semua anarkis; hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," ujar Nico.
Sementara itu Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji menyampaikan keprihatinan atas tragedi kerusuhan pascapertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/) malam, yang menewaskan 127 orang.Polri kirim tim DVI identifikasi korban kerusuhan tragedi stadion Kanjuruhan
Minggu, 2 Oktober 2022 9:03 WIB
"Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Ini tragedi kemanusiaan luar biasa. Saya ikut berbela sungkawa yang mendalam," kata Armuji di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, insiden tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah sepakbola Indonesia, dimana ada suporter meninggal lebih dari seratus orang dan diharapkan tidak terjadi di masa mendatang.
Untuk itu, kata dia, semua pihak harus berbenah bersama-sama. Antusiasme pendukung sepakbola di Jawa Timur dan banyak daerah sangat besar. Tentunya, kata dia, fanatisme buta ini harus dilawan.