Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Aisyiah pada Jumat menyambangi Istana Merdeka, Jakarta, guna menyampaikan undangan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48.
Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, Presiden Jokowi telah berkenan memenuhi undangan tersebut dan akan menghadiri muktamar yang rencananya digelar di Surakarta, Jawa Tengah, pada 18-20 November mendatang.
"Alhamdulillah Presiden menyambut baik dan insyaallah akan hadir dan membuka muktamar yang pembukaannya akan dilaksanakan hari Sabtu 19 November 2022 di Stadion Manahan, Surakarta," kata Haedar selepas pertemuan kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.
Haedar menjelaskan selain membahas sejumlah program dan pemilihan pimpinan, dalam muktamar juga akan dibahas beberapa isu-isu strategis tentang keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta.
"Yang pokok rumusan risalah Islam Berkemajuan. Jadi kita ingin memformulasikan lebih lengkap tentang apa yang sudah dan akan terus dilakukan Muhammadiyah tentang bagaimana mewujudkan Islam yang damai, menyatukan, membangun keadilan, tetapi juga membawa kesatuan serta kemajuan seluruh elemen bangsa," kata Haedar.
Berkenaan dengan proses pemilihan pimpinan, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti menjelaskan organisasinya berupaya memanfaatkan teknologi informasi lewat penggunaan sistem e-voting.
"Dengan e-voting, kami menunjukkan lewat muktamar ini bagaimana Muhammadiyah menggunakan teknologi sebagai bagian dari indikator bahwa kami adalah gerakan Islam yang berkemajuan,” kata Abdul Muti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Muhammadiyah undang Presiden Jokowi buka Muktamar ke-48