"Dan itu yang saya sampaikan ke Presiden Putin lalu Presiden Putin sampaikan 'Saya jamin, tidak ada masalah', saya tanya apakah saya bisa sampaikan ke media dan dijawab 'silakan', dan 2-3 hari ada kapal yang keluar dari Odessa ke Istanmbul," tambah Presiden.
Dari pembicaraan dengan kedua pemimpin negara tersebut, Presiden Jokowi menegaskan perang masih akan berlangsung lama dan belum diketahui imbasnya.
"Ya bisa ke kenaikan harga pangan di seluruh negara, ke energi juga iya. Harga gas naik sampai 5 kali lipat dan harga minyak sampai 2 kali lipat, terus berimbas ke mana lagi? Ke keuangan? Iya juga sejauh mana memengaruhi 'growth' dan inflasi? Negara mana yang kena? ini harus hati-hati betul, tidak bisa kita hanya bicara makronya saja, mikronya juga, dan lebih penting lagi detail satu per satu harus dikupas," jelas Presiden.
Presiden Jokowi mengajak agar para ekonom mengubah pola pikir karena kondisi ekonomi dunia dan geopolitik dunia sudah berubah.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut saat kondisi geopolitik yang tidak pasti seperti sekarang ini, maka dibutuhkan pemikiran "Abu Nawas" yang cerdik dan lihai untuk hadapi krisis.
"Saya titip ke ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada, jangan menggunakan standar yang ada karena saat ini sangat tidak normal sehingga dibutuhkan pemikiran 'Abu Nawas', yang 'kancil-kancil'," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu.