Pada kesempatan yang sama, Burhanuddin juga menyampaikan, hasil survei pada bulan Juni ini menunjukkan adanya peningkatan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi. Sebelumnya pada bulan April 2022, Indikator Politik Indonesia menemukan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja Presiden hanya mencapai 59,9 persen.
“Ini ada kabar baik bahwa tren kepuasan terhadap kinerja Presiden itu meningkat,” kata dia.
Lalu, ditemukan pula bahwa berdasarkan sosio demografi, responden dengan tingkat kepuasan tertinggi ada di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, dan Nusa Tenggara.
Lebih lanjut, Burhanuddin memaparkan lima alasan terbanyak yang dipilih oleh responden sehingga mereka merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi dalam periode survei 16 sampai 24 Juni 2022 itu.
Pertama, alasan tertinggi dengan nilai 38,1 persen yang membuat responden secara umum merasa sangat puas dengan kinerja pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, adalah karena adanya pemberian bantuan pada rakyat kecil.
Selanjutnya, alasan kedua dengan nilai 20 persen adalah responden menilai Presiden Jokowi telah membangun berbagai infrastruktur, seperti jalan dan jembatan. Alasan berikutnya adalah kinerja Presiden dinilai 9,8 persen sudah bagus, 6,8 persen merakyat, dan 4,8 persen dinilai baik.
“Itu lima alasan paling banyak yang dipilih oleh responden mengapa mereka puas,” kata Burhanuddin.
Sementara itu, tambah dia, ada lima alasan pula yang menyebabkan sekitar 30 persen responden merasa kurang puas dan tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi.
Pertama, sumber ketidakpuasan responden sebanyak 44,1 persen adalah berkenaan dengan faktor harga-harga kebutuhan pokok yang meningkat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indometer: 80,2 persen responden puas terhadap kinerja Presiden Jokowi