Sementara itu, saat panen rata tebu di Subang, sejumlah petani tebu menginginkan agar pabrik gula Subang diaktifkan kembali setelah bertahun-tahun tak aktif.
Hal itu disampaikan untuk memangkas ongkos produksi, karena mereka harus mengeluarkan biaya transportasi yang cukup banyak jika harus membawa hasil panen tebu-nya ke pabrik gula Majalengka.
“Kami meminta pabrik gula di Subang diaktifkan lagi karena biaya kirim tebu untuk digiling di (pabrik gula) Majalengka itu membebani kami,” kata salah seorang petani tebu di Kecamatan Purwadadi, Kasbarin.
Sebelumnya Program Makmur, yang diinisiasi Kementerian BUMN dan diimplementasikan BUMN pupuk dan pangan PT Pupuk Indonesia dan Holding BUMN Pangan ID Food mampu meningkatkan produktivitas panen tebu di Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan Program Makmur kembali berhasil meningkatkan produktivitas tanaman tebu dari 60 ton menjadi 104 ton per hektare atau mengalami peningkatan 73 persen.
"Melalui Program Makmur, Pupuk Indonesia mendukung peningkatan produktivitas tanaman tebu dengan komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budi daya tebu. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula," kata Nugroho saat mengikuti panen tebu bersama Pupuk Kujang Cikampek dan ID Food yang dihadiri Asisten Deputi Pupuk dan Pangan Kementerian BUMN Zuryati Simbolon di Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin.
ID Food aktifkan pabrik gula di Kabupaten Subang Jabar
Selasa, 16 Agustus 2022 6:03 WIB