Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Jawa Barat, meluncurkan program sekolah gratis untuk menekan angka putus sekolah yang masih tinggi jumlahnya, termasuk berkoordinasi dengan dinas provinsi bagi siswa yang kesulitan melanjutkan sekolah menengah atas karena faktor ekonomi.
Kepala Disdikpora Cianjur, Akib Ibrahim di Cianjur, Rabu, mengatakan untuk menekan angka putus sekolah pihaknya juga melibatkan pihak kecamatan guna mensosialisasikan pentingnya lama sekolah termasuk memberikan berbagai kemudahan bagi siswa untuk menuntaskan pendidikan.
"Untuk angka putus sekolah yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dari SD ke SMP hanya sekitar satu persen dari 38 ribu siswa, namun yang tidak melanjutkan ke SMA sederajat sebanyak 5.000 orang," katanya.
Untuk siswa lulusan SMP tahun ini, ungkap Akib, mencapai 29.793 siswa dengan angka partisipasi atau yang melanjutkan pendidikan formal ke jenjang SMA/SMK sederajat hanya 24.731 siswa, sedang sisanya berhenti, sebagian besar karena faktor ekonomi dan minimnya pengetahuan orang tua.
Ia mengatakan, semua kalangan harus ikut serta membantu tercapainya target menurunkan angka putus sekolah melalui sosialisasi ke tingkat bawah akan pentingnya lama sekolah 12 tahun untuk anak-anak, sehingga peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Cianjur dapat meningkat.
"Rata-rata lama sekolah di Cianjur masih di bawah sembilan tahun, sehingga semua kalangan, termasuk orang tua, agar selalu mendorong anak dapat menuntaskan pendidikan anak selama 12 tahun. Sedang pemerintah daerah akan membantu meringankan beban orang tua yang tidak mampu dengan program sekolah gratis," katanya.