ANTARAJAWABARAT.com,23/9 - Industri kecil dan kreatif berawal dari sebuah ruangan "workshop" yang berukuran 10 x 30 meter EMLTD Jeans, sebuah produk jeans karya anak muda di Kota Bandung bernama Chusni Zamil rupaya dilirik untuk dipasarkan di Negeri Gajah Putih Thailand.
"Alhamdulilah, bulan Desember atau akhir tahun ini EMLTD Jeans akan dipasarkan ke Thailand. Kita sudah ada perjanjian. Jadi kita akan menitipkan produk kita di salah satu toko yang ada di sana. Untuk berapa jumlah yang akan dipasarkan, masih kita bicarakan," kata salah seorang owner EMLTD Jeans, Minggu.
Ditemui di workshopnya yang terletak di Jalan Sekelimus VII Nomor 6 Buah Batu Kota Bandung, Emil, sapaan akrab Chusni Zamil menuturkan, tawaran untuk memasarkan produk jeans buatannya tersebut bermula saat ia akan memposting jeans terbaru ke situs celana jeansnya.
"Waktu itu, ada produk baru yang akan kita luncurkan dan diposting di website kita. Dan kebetulan modelnya itu orang Skotlandia. Terus dia bilang ke saya. Mil, gue mau pasarin celana jeans buatan lo di Pattaya Thailand.," kata alumnus jurusan Jurnalistik UIN SGD Bandung ini.
Lantas apa yang membedakan celana jeans produksi EMLTD Jeans dengan celana jeans lainnya di Kota Bandung hingga dilirik ada seorang warga Skolandia yang memutuskan untuk dipasarkan ke Thailand.
"Kita sangat memperhatikan kualitas celana jeans kita, salah satunya ialah bahannya, kualitas jahitannya. Bagi saya, kepuasaan konsumen adalah nomor satu," katanya.
Bapak dari seorang anak ini merasa bangga dengan tawaran tersebut karena ia merasa pencapaian tersebut merupakan salah satu hasil yang dipetiknya setelah dua tahun berjibaku mendirikan EMLTD Jeans, sebuah perusahaan yang namanya diambil dari sebutan dirinya.
"Saya memulai usaha ini sekitar dua tahun lalu, awalnya kita membuat celana jeans berdasarkan pesanan konsumen saja. Waktu itu, namanya EMLTD The Customized Jeans," katanya.
Layaknya seorang pengusaha yang merintis usaha, hambatan dan rintangan menyertai perjalanan dirinya dalam memajukan dan membesar EMLTD Jeans.
Ketika memulai usaha tersebut, kata Emil, dirinya paling banyak menerima pesanan membuat jeans dari konsumen hanya lima sampai 10 orang dalam sebulannya.
"Bahkan, pernah dalam satu bulan kita tidak mendapatkan pesanan membuat jeans. Tapi saya tidak pernah menyerah karena yang namanya usaha itu pasti ada rintangan dan hambatan," ujarnya.
Namun seiring dengan berjalannya waktu dan strategi marketing dari mulut ke mulut serta kualitas produk jeansnya maka semakin banyak anak muda yang meminta untuk dibuatkan jeans oleh dirinya.
"Setahun usai merintis, jumlah konsumen yang minta dibuatkan jeans semakin banyak. Akhirnya, ok kita putuskan untuk memproduksi dalam jumlah banyak," kata Emil.
Bermodalkan BPKB kendaraan scooter vespa miliknya, Emil, memberanikan diri untuk meminjam modal sekitar Rp40 juta ke salah satu bank untuk modal usahanya tersebut.
"Saat, saya memutuskan untuk memproduksi banyak saya butuh modal. Dan alhamdulilah, ada bank yang mau memberikan pinjaman Rp40 juta ke salah satu bank dan itu disetujui," ujar pria yang memang seorang pecinta scooter vespa.
Kini, dalam sebulannya EMLTD Jeans mampu menjual sekitar 100 hingga 200 potong celana jeans berbagai model dengan kisaran harga Rp300 ribu hingga yang termahal Rp1,4 juta/celana jeans.
"Untuk omzet sendiri, paling tinggi itu beberapa bulan sebelum Lebaran kemarin. Saat itu, omzetnya bisa mencapai Rp25 juta per bulan," katanya.
Emil berharap, pemerintah bisa semakin memfasilitasi dan mendukung langkah dirinya dan pengusaha muda lainnya khususnya dalam hal pemberian bantuan modal.
"Ini masalah klise dan klasik. Mudah-mudahan syarat untuk memberikan pinjaman modal bagi pemula dan industri kreatif ke depannya semakin dipermudah saja," katanya.***2***
Ajat S