Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat meminta warga Kabupaten Garut untuk bersiaga mengantisipasi potensi banjir akibat luapan Sungai Cimanuk.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari di Bandung, Jawa Barat, Sabtu mengatakan kesiagaan diperlukan karena intensitas hujan diprediksi masih tinggi hingga sepekan ke depan di daerah Garut.
Baca juga: Bupati Garut Rudy Gunawan tetapkan status darurat bencana banjir
Baca juga: Bupati Garut Rudy Gunawan tetapkan status darurat bencana banjir
"Khususnya Garut masih berpotensi terjadinya hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari," kata Indra.
Adapun delapan kecamatan di Kabupaten Garut dilanda banjir akibat hujan yang terjadi sejak Jumat (15/7) petang. Banjir tersebut melanda sejumlah pemukiman masyarakat hingga beberapa warga perlu dievakuasi.
Dia menjelaskan sejak Jumat (15/6), enam pos BMKG di Kabupaten Garut mencatat hujan yang terjadi masuk ke dalam kategori lebat, sangat lebat, hingga ekstrem.
"Kita harapkan kewaspadaan masyarakat yang berada di daerah aliran sungai (DAS) nya di dataran lebih rendah, atau bantaran sungai di bagian tengah dan selatan Jawa Barat," kata dia.
Baca juga: Sejumlah kecamatan di Garut dilanda banjir hingga penghuni rumah harus dievakuasi
Baca juga: Sejumlah kecamatan di Garut dilanda banjir hingga penghuni rumah harus dievakuasi
Secara umum, menurutnya cuaca ekstrem itu perlu diantisipasi oleh warga Jawa Barat. Karena topografi Jawa Barat yang didominasi oleh pegunungan, masyarakat diminta waspada ketika terjadi hujan.
"Tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG minta warga Garut siaga banjir luapan Sungai Cimanuk